Duel Madrid-City Hidupkan Perseteruan Mourinho-Balotelli

Mourinho pernah menyebut Balotelli sebagai pemain yang tak bisa diatur.

 RMCFF – Tergabungnya Real Madrid dan Manchester City di Grup D Liga Champions 2012/13 menyajikan kesempatan reuni bagi Jose Mourinho dan Mario Balotelli.

Tapi, reuni di sini bukan ajang untuk saling melepas rindu melainkan untuk saling unjuk kekuatan karena perseteruan yang melibatkan keduanya.

Mourinho pernah menjalani hubungan yang kurang harmonis dengan Balotelli saat keduanya bersama selama dua tahun di Inter Milan. Pelatih asal Portugal itu bahkan pernah menyebut Super Mario sebagai pemain yang tak bisa diatur.

Bekas gelandang City, Patrick Vieira, yang kini menjadi eksekutif bagian pengembangan di klub itu, percaya bahwa Balotelli akan sangat terpacu untuk membuktikan kemampuannya kepada Mourinho.

Vieira adalah rekan setim Balotelli di Inter saat The Special One menjadi pelatih dan ia menyaksikan langsung bagaimana hebatnya perseteruan kedua orang itu.

“Mario adalah Mario dan Jose adalah Jose. Satu hal yang pasti adalah, menghadapi Madrid, Borussia Dortmund dan Ajax Amsterdam, Mario akan ingin bermain, beraksi dan mencetak gol,” kata Vieira.

“Dengan caranya bermain di Euro 2012 ada ekspektasi bagi kami semua pada diri Mario. Ia salah satu pemain terbaik di turnamen itu. Tak peduli siapa pun yang kami hadapi, Mario akan ingin bermain baik untuk klub ini.”

Mourinho mencoret Balotelli dari daftar pemain dalam banyak kesempatan dan, sebelum ia pergi ke Madrid usai memenangi Treble pada 2010, ia pernah menyebut penampilan striker itu nyaris ‘mendekati rating nol’. Balotelli kemudian mengikuti jejak Mourinho hengkang dari klub itu karena situasinya di sana sudah tak bagus lagi bagi dirinya.

Ironisnya, pelatih yang mempromosikan Balotelli ke tim senior Inter adalah pendahulu Mourinho, Roberto Mancini yang kemudian memboyong pemain itu ke City.

Mourinho dan Mancini tak pernah bertatap muka langsung karena caranya yang kontroversial saat pelatih asal Italia itu dipecat oleh Inter meski telah sukses membawa klub itu memenangi tiga gelar Serie A secara beruntun.

Mancini akan mendapat tekanan besar untuk mencatat prestasi lebih baik musim ini setelah City tersingkir di fase grup musim lalu.

“Saya yakin Roberto ingin memenangi Liga Champions karena ia tak pernah memenanginya sebagai pemain dan pelatih. Akan fantastis bagi klub ini untuk mencapai final tapi itu perjalanan yang sangat panjang,” kata Vieira. (n03s)