Pantaskah Anda Menunggunya?

 

Menunggu. Siapa yang suka melakukan kegiatan ini? Setiap insan tentu punya alasan masing-masing menunggu cintanya. Kasus ini berbeda dengan jomblo yang setia nungguin pintunya diketuk pangeran tampan atau putri ayu. Bagi Anda yang sudah mempunyai pasangan, diberi embel-embel pacar khayalan, pun cuma menjalin hubungan tanpa status, sejumlah hal perlu dipertimbangkan:

1. Alasan
Tentu ada alasan di balik permintaannya agar Anda mau menunggu. Coba tanyakan hal tersebut. Jika ia tak dapat menjawab atau selalu berkelit, tinggalkan saja. Pasangan yang tak membagi masalahnya, artinya dia tak memberikan ruang kepada Anda untuk mencintainya lebih lagi. Fokus terhadap solusi, bukan masalahnya.

2. Kepastian
Bagi jomblo, tentu tak masalah menunggu sampai kapan pun itu. Tapi tentu Anda yang mempunyai pasangan, perlu kepastian. Sampai kapan hubungan tanpa komitmen ini dipertahankan? Ingat, hubungan yang tak dilandaskan ikatan sama sekali tak memiliki tujuan. Sudah saatnya Anda serius.

3. Memposisikan diri

Kekasih bisa memposisikan diri sebagai sahabat, teman, atau apapun yang diinginkan pasangan saat ia membutuhkan Anda. Berbeda dengan teman yang tak bisa memposisikan diri menjadi pacar, pasangan, atau yang lainnya. Menunggu tentu membuat Anda bingung berada di posisi mana. Sekarang, pilihan Ada di tangan. Masih mau tak bisa tidur?

4. Perkembangan hubungan
Ketika Anda menunggunya, coba dievaluasi, apakah ada progress atau perkembangan positif yang menunjukkan niatnya? Jika tidak ada, dan Anda sudah tahu ia tak memberikan harapan, untuk apa dipertahankan? Hubungan Anda dan si dia tak akan pernah dewasa selama niat dan usaha hanya sepihak.

Sekali lagi, empat poin di atas boleh menjadi pertimbangan ketika Anda sudah mempunyai pasangan, diberi embel-embel pacar khayalan, pun cuma menjalin hubungan tanpa status. Semoga berhasil!

Source